Thursday, March 26, 2015

5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama Republik Indonesia

5 nilai Budaya kerja Kemenag digulirkan seiring dengan upaya perwujudan program Revolusi mental yang di dengungkan oleh Presiden Joko Widodo, Menag Lukman Hakim Saefudin mengatakan, lima nilai budaya kerja yang akan diterapkan di Kemenag itu adalah upaya untuk mencegah terjadi tindakan yang menyalahi aturan, termasuk korupsi.”Jadi ibarat manusia, dia sudah berupaya dengan memproteksi dirinya dengan pola hidup sehat, vitamin, tapi tidak juga ada jaminan dia tidak terserang penyakit. Karena penyebabnya kompleks, bukan dari ketahanan tubuh saja, tapi lingkungan juga,” kata Lukman Hakim.

Adapun 5 Nilai Budaya kerja yang digalakan di lingkungan kementerian Agama adalah antara lain :

1.Integritas.
2.Profesional.
3.Inovasi.
4.Tanggung jawab.
5.keteladanan.


Lima nilai tersebut merupakan hasil rembukan di Kemenag yang dibantu oleh Emotional Spiritual Quotient (ESQ) pimpinan Ary Ginanjar. Penjabaran singkatnya untuk paparan 5 Budaya kerja tersebut adalah :

* Integritas. Artinya kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, jangan sampai kita berceramah kesana-kesini, tetapi kita sendiri tidak mengerjakan. Jangan kita meminta bawahan mengerjakan ini dan itu, harus disiplin sementara kita sendiri tidak disiplin.
* Profesionalitas mencerminkan kompetensi dan keahlian. Jadi, pegawai Kementerian Agama bisa terus meningkatkan profesionalitas mereka, terutama bagi guru-guru di madrasah. Pegawai yang professional akan dapat mengemban amanahnya dengan baik guna memperoleh proses dan hasil yang optimal
* Inovasi. “Seringkali dalam bekerja kita terjebak pada rutinitas. Datang, Absen, Kerja, Pulang. Akibatnya banyak pegawai kita yang kerjanya monoton. Maka nilai inovasi diperlukan untuk melakukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
* Tanggung jawab. Setiap orang harus bertanggungjawab atas semua pekerjaannya.
* Keteladanan. Kita harus mewujudkan keteladanan, Sebagai Kementerian yang mengurus tentang agama selalu dijadikan teladan dan contoh. Masyarakat akan selalu menilai, mulai dari pekerjaan , cara bicara, cara berpakaian dan semuanya. ( Source : Kemenag.go.id )

0 comments:

Post a Comment